Dalam dunia fantasi di mana “pekerjaan” diberikan Tuhan sejak lahir, pahlawan dilahirkan, bukan diciptakan—dan pekerjaan Ein sebagai “Penilai” telah menempatkannya sejauh mungkin dari kedudukan “pahlawan”. Dimanfaatkan, disalahgunakan, dan akhirnya ditinggalkan oleh sesama petualang, Ein memutuskan bahwa tidak ada gunanya melanjutkan hidup. Namun, beruntung bagi Ein, akhir mungkin hanyalah awal, serta kesempatan baru dalam hidup. Ternyata, pekerjaannya yang “tidak berharga” mungkin adalah kunci untuk menjadi pahlawan.
(Source: Kodansha USA, edited)